Home Random Page


CATEGORIES:

BiologyChemistryConstructionCultureEcologyEconomyElectronicsFinanceGeographyHistoryInformaticsLawMathematicsMechanicsMedicineOtherPedagogyPhilosophyPhysicsPolicyPsychologySociologySportTourism






Perkembangan Ekonomi Indonesia

(04 Nov’13 – 09 Nov’13)

v Outsourcing Ternyata Masih Ada (04/11/2013)

Pekan depan, Jakarta bakal ramai lagi. Ini lantaran ribuan pekerja alih daya (outsourcing) BUMN berencana turun ke jalan. Mereka akan mendatangi kantor Kementerian BUMNdi JalanMedan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.Di Kementerian BUMN, mereka akan mendesak Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk menjalankan rekomendasi Panitia Kerja (Panja) Komisi XI DPR tentang tenaga kerja outsourcing. “Kami mendesak Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mengeluarkan instruksi kepada direksi BUMN agar menjalankan rekomendasi panja outsourcing," kata Maruli, perwakilam dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Rekomendasi yang dikeluarkan Panja Komisi XI DPR tentang tenaga kerja outsourcing antara lain berisi penghapusan sistem outsourcing di BUMN. Dahlan, seperti disampaikan Gerakan Bersama Buruh dan Pekerja (Geber) BUMN, berjanji akan melaksanakannya dalam waktu 15 hari setelah rekomendasi tersebut dikeluarkan tanggal 22 Oktober 2013. tu berarti Dahlan punya waktu hanya sampai tanggal 6 November 2013 untuk mengeksekusi rekomendasi ini. Hanya saja, Geber BUMN memberi waktu tambahan hingga 12 November 2013. Jika tidak dilaksanakan, mereka akan berunjuk rasa besar-besaran yang melibatkan seluruh pekerja outsourcing sekitar 700 ribu orang. “Di PLN sendiri data yang kami terima terdapat 75 ribu pekerja outsourcing," kata Maruli.

 

v Malaysia Juga Terbelit Masalah Subsidi (05/11/2013)

Seperti halnya Indonesia, Malaysia juga ternyata memiliki persoalan serius dalam hal penyaluran subsidi. Di Malaysia, sebagaimana diungkapkan tokoh oposisi Anwar Ibrahim, penyaluran subsidi juga tidak efisien, bahkan cenderung dikorup.“Malaysia juga mengalami persoalan subsidi, misalnya subsidi gula dan beras. Setelah diaudit, terungkap bahwa ada dana subsidi yang dikorupsi dan jumlahnya mencapai sekitar US$ 8 juta atau sekitar Rp89 miliar,” ujar Anwar Ibrahim saat bertemu wartawan di Jakarta. Penyaluran subsidi di Malaysia juga tidak efisien sehingga perlu dihentikan. Namun, penghentian subsidi itu di sisi lain malah memunculkan persoalan baru. Yakni, munculnya kesenjangan sosial yang lebar antara rakyat miskin dan rakyat kaya. Sebab, ketika subsidi dicabut, pasar beras dan gula sepenuhnya dikelola oleh swasta. Akibatnya, banyak pengusaha yang bermain di sektor ini dan meraup keuntungan banyak. Karena itu, pemerintah Malaysia harus segera menyelesaikan masalah ini.

v Industri Pengolahan Penyumbang PDB Sebesar 23,1% (06/11/2013)

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar adalah sektor industri pengolahan yang mencapai 23,11%.Kepala BPS, Suryamin menjelaskan sektor industri pengolahan termasuk tiga besar penyumbang PDB Indonesia. Pada triwulan IIII 2013 lebih dari separuh PDB atas dasar berlaku berasal dari tiga sektor besar yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, hotel dan restoran. Suryamin menjelaskan sektor pertanian menyumbang 15,21% dan perdagangan, hotel dan restoran sebesar 13,88%. Beberapa sektor yang mengalami peningkatan peranan pada triwulan III 2013 dibanding triwulan III 2012 adalah sektor kontruksi dari 10,43% menjadi 10,65%, sektor perdagangan dan hotel dan restoran dari 13,81% menjadi 13,88%. Sementara itu lanjut Suryamin struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan III 2013 masih didominasi pulau Jawa. "Pulau Jawa memberikan kontribusi PDB sebesar 58,20%, Sumatera 23,75%, Kalimantan 8,45%, Sulawesi 4,87% dan pulau lainya 4,73%," katanya. Pada pulau Jawa, DKI Jakarta menyumbang PDB tertinggi sebesar 16,58% disusul Jawa Timur 15,02% , Jawa Barat 14,26% dan Jawa Tengah 8,27%. "Sedangkan Sumatera yang terbesar Riau menyumbang 6,83%,Sumatera Utara 5,30% dan Sumatera Selatan 3,07%," katanya.



 

v Infrastruktur Hambat Minat Investor (07/11/2013)

Wakil Presiden, Boediono menyatakan pembangunan infrastruktur masih sangat minim sehingga menjadi tantangan bagi peningkatan investasi.Menurut Boediono pembenahan infrastruktur sangat penting untuk menarik investor. "Masih ada masalah infrastruktur beberapa tahun masih berjalan. Namun tahun depan infrastruktur kita harus sudah siap," kata Boediono saat acara Indonesia Investment Summit 2013 di Jakarta. Menurut Boedino infrastruktur yang akan dibangun untuk menunjang kelancaran investasi. Pengembangan infrastruktur tersebut seperti pembangunan air port, jalan tol, rel dan kereta api. "Ke depanya kita akan bangun infrastruktur lebih baik," tuturnya.

v Ekspor China Naik Jadi 5,6% di Oktober (08/11/2013)

Ekspor China bulan Oktober 2013 ini menguat 5,6 persen.Data yang resmi beredar pada Jumat (8/11/2013) di atas perkiraan awal sebesar 3,2 persen. Untuk impor mengalami kenaikan menjadi 7,6 persen dari perkiraan awal 8,5 persen. Demikian mengutip cnbc.com. Sementara untuk surplus perdagangan melembar menjadi US$31,1 miliar dari sebelumnya US$15,2 miliar di bulan Septmeber 2013. Dengan kombinasi data ekspor dari Korea dan Taiwan yang positif, maka kian positif dengan data ekspor china. Namun belum menjadi jaminan permintaan global akan pulih," kata Louis Kuijs, kepala ekonom di RBS China.

v Ekonom DBS: PDB Indonesia 5,8% Akhir 2013 (09/11/2013)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini diprediksi berada pada level 5,8%. Meskipun, telah terjadi pelemahan pada kuartal III-2013.Ekonom Bank DBS Gundy Cahyadi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal tiga terlihat melemah ke 5,6% (year on year) atau lebih rendah dibandingkan estimasi yang diperkirakan yakni 5,7%. Faktor penyebab melemahnya pertumbuhan ekonomi, kata Gundy, antara lain, surutnya laju investasi di dalam negeri. Hal ini dipicu, adanya efek pendapatan negatif (negative income effect) karena pelemahan nilai tukar rupiah merupakan salah satu faktor utama penyebab melemahnya pertumbuhan investasi di Indonesia. Lebih lanjut Gundy mengatakan, satu-satunya faktor yang positif yaitu masih kuatnya pertumbuhan konsumsi swasta di Indonesia. Terlihat, adanya pertumbuhan yang meningkat di kuartal tiga menjadi 5,5% dari sebelumnya pada tahun lalu 5,1%.



Date: 2015-12-17; view: 667


<== previous page | next page ==>
Perkembangan Ekonomi Indonesia | Perkembangan Ekonomi Indonesia
doclecture.net - lectures - 2014-2024 year. Copyright infringement or personal data (0.007 sec.)