Home Random Page


CATEGORIES:

BiologyChemistryConstructionCultureEcologyEconomyElectronicsFinanceGeographyHistoryInformaticsLawMathematicsMechanicsMedicineOtherPedagogyPhilosophyPhysicsPolicyPsychologySociologySportTourism






Perkembangan Ekonomi Indonesia

(21 Okt – 26 Okt’13)

v Rapat Kilat, DPR Setujui Anggaran Kementrian BUMN (21/10/2013)

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui pagu anggaran Kementerian BUMN 2014 sebesar Rp131,62 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).Persetujuan pagu anggaran Kementerian BUMN berlangsung sangat cepat, tidak lebih dari setengah jam pimpinan rapat langsung menyetujuinya. Tercatat, raker dimulai pukul 17.00 WIB dan anggaran itu disetujui pada pukul 17.20 WIB. Pagu anggaran Kementerian BUMN pada 2014 dialokasikan untuk sekretariat dan staf ahli, pagu kedeputian teknis, dan pagu deputi restrukturisasi dan perencanaan strategis sebesar. Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijaya, setelah pagu anggaran Kementerian BUMN tahun 2014 disetujui Komisi VI DPR, akan diserahkan ke Badan Anggaran DPR untuk disahkan.

 

v ANZ Catat Penjualan ORI Rp1,9 T (22/10/2013)

ANZ Indonesia menjual Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI10 sebanyak Rp1,938 triliun."Penjualan ORI 10 ANZ di luar Jakarta mencapai Rp1,08 triliun atau 56% dari total penjualan," kata Josep Abraham CEO ANZ Indonesia pada pengumuman hasil penjualan ORI10 di Jakarta. Menurut Josep, perseroan melakukan sosialisasi penjualan ORI di berbagai kota besar. Di antaranya Surabaya, Manado dan Medan. Josep menjelaskan penjulan ORI ini merupakan peran ketiga kalinya bagi ANZ. Pada tahun ini pula ANZ menjual obligasi sukuk ritel 005 di awal tahun. Sementara itu Direktur Surat Utang Negara (SUN) Loto Sri Naila Ginting mengatakan pada tahun ini bukan hanya ANZ mencapai prestasi. Instrumen ORI ritel lanjut Loto digagas sejak 2006. Ini menindaklanjuti agar investor obligasi tidak hanya didominasi investor besar tapi juga investor ritel . "Sejak 2006 kami merancang instrumen investor ritel," kata Loto.

 

v Inflasi Oktober Dekati Nol Persen (23/10/2013)

Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada Oktober akan semakin rendah. Deflasi akan terus terjadi pada bulan ini.Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengatakan alasannya pada September sudah mengalami deflasi. "Kalau inflasi rendah kita bisa makan daging dengan harga lebih murah. Kondisi harga semakin terkendali. September lalu mengalami deflasi. Dari data BPS, bulan September mengalami deflasi sebesar 0,35%. Untuk inflasi tahun kalender sejak Januari-September 2013 sebesar 7,57 %. Inflasi inti tahunan 8,4 % (yoy). Inflasi inti bulanan 0,57 % dan inflasi inti tahunan 4,72% (yoy). Menurut Halim, inflasi pada Oktober akan lebih rendah dari September. Pendorongnya karena Bahan Bakar Minyak (BBM) yang pada beberapa bulan lalu dinaikan dampaknya sudah mereda. Halim menjelaskan pendukung lain akan rendahnya inflasi karena ketersediaan bahan-bahan makanan dan produksinya membaik.

 

v Inilah Pendorong Target PDB Capai 6% di 2014 (24/10/2013)

BI memperkriakan kredit perbankan dan orientasi ekspor dapat mendorong pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 6% pada 2014."Kalau misalnya pasti yang perlu didorong adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung kredit bagi peningkatan upaya ekspor dan juga yang meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat. Selain itu kegiatan yang terkait dengan sektor manufacturing dan sektor jasa. Itu adalah area yang bisa ditingkatkan dengan baik ke depan," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Jakarta. Agus menjelaskan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada 2014 antara 5,8%-6,2%. Kondisi terebut dengan adanya penyaluran kredit terutama untuk ekspor dan perusahaan manufaktur yang menyerap tenaga kerja.



v Pemerintah Kurangi Belanja Infrastruktur (25/10/2013)

Kementerian Keuangan mengungkapkan belanja infrastruktur mengalami kenaikan sebesar 5%. Belanja infrastruktur pada 2014 sebesar Rp190 triliun sedangkan pada 2013 hanya Rp180 triliun.Kenaikan hanya 5% ini menurut Menteri Keuangan, Muhamad Chatib Basri lantaran pemerintah sedang konsentrasi untuk memperbaiki cureent account defisit atau defisit transaksi berjalan. Chatib menyebutkan fokus pengurangan defisit transaksi berjalan dengan pendekatan makro. Secara makro dikaloborasi antara pemerintah dengan Bank Indonesia. Pemerintah dengan pengetatan fiskal dan BI dengan moneternya. Oleh karena itu, Chatib menyebutkan defisit anggaran pada 2014 diturunkan dari 2,4% menjadi 1.69%. Jadi ini signal kepada pasar bahwa pemerintah dan BI serius mengaddress isu current account.

v Mentan Pastikan Bulog Tidak Impor Beras di 2014 (26/10/2013)

Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menyatakan pada 2013 negara Indonesia sudah bebas dari impor. Hal ini disebabnya luas lahan panen bakal lebih besar mencapai 13,5 juta hektar.Menurut Suswono stok beras pada Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah mencukupi sampai 2 juta ton. Ini yang dianggap tidak akan ada impor beras. "Mudah-mudahan tahun ini Bulog tidak impor. Jadi impor padi hanya untuk mengurangi stok kekurangan di Bulog. Kalau kekurangan untuk di akhir tahun, stok minimal 1,5 hingga 2 juta ton. Kalau di bawah itu maka tambahannya melalui impor. Tapi kemungkinan besar tidak akan impor," ujar Suswono. Suswono mengatakan kepastian tidak akan impor beras karena Kepala Bulog sudah datang menemuinya dan menginformasikan kalau impor pada 2013 dapat dipastikan tidak ada. Suswono menjelaskan Kementerian Pertanian telah melakukan program diversifikasi atau penganekaragaman. Tujuannya agar masyarakat dapat mengurangi konsumsi beras.



Date: 2015-12-17; view: 976


<== previous page | next page ==>
Die Periphrase und ihre Abarten | Perkembangan Ekonomi Indonesia
doclecture.net - lectures - 2014-2024 year. Copyright infringement or personal data (0.007 sec.)